Pengertian Menopause Pada Wanita (sebab akibat terjadinya, pengertian, dan proses terjadinya Menopause)
Manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam berbagai
tingkatan umurnya. Semakin meningkat umur maka pertumbuhan akan berhenti pada
suatu tahap yang mengakibatkan berbagai perubahan fungsi tubuh. Perubahan
fungsi tersebut biasanya terjadi pada proses menua, dimana pada proses ini
terjadi perubahan fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut banyak terjadi
pada fase menopause. Menopause terjadi karena suatu kondisi fisiologis pada
wanita yang telah memasuki proses penuaan, yang ditandai dengan menurunnya
kadar hormon estrogen dari ovarium yang sangat berperan dalam hal reproduksi
dan seksualitas, dan sering terjadi pada wanita usia 40 tahun (Proverawati,
2010).
Menopause merupakan, hilangnya
fungsi ovarium secara bertahap sehingga menurunkan kemampuannya dalam menjawab
rangsangan hormon-hormon hipofisis untuk menghasilkan hormon steroid. Saat
dilahirkan wanita mempunyai kurang lebih 750.000 folikel primordial, dengan
meningkatnya usia jumlah folikel tersebut akan semakin berkurang. Pada usia 40-44
tahun rata-rata jumlah folikel primordial menurun sampai 8300 buah, yang disebabkan
oleh adanya proses ovulasi pada setiap siklus juga karena adanya apoptosis
yaitu proses folikel primordial yang mati dan terhenti pertumbuhannya. Proses
tersebut terjadi terus-menerus selama kehidupan seorang wanita, hingga pada
usia sekitar 50 tahun fungsi ovarium menjadi sangat menurun. Apabila jumlah
folikel mencapai jumlah yang kritis, makaakan terjadi gangguan sistem
pengaturan hormon yang berakibat terjadinyainsufisiensi korpus luteum, siklus
haid anovulatorik dan pada akhirnya terjadi oligomenore. Speroff et al., (2005,
dalam Wulandari, 2015).
Perubahan masa menopause yaitu
sejak fungsi reproduksinya mulai menurun sampai timbulnya keluhan dan
tanda-tanda pramenopause. Penurunan kadar estrogen sering menimbulkan gejala
yang sangat mengganggu aktifitas kehidupan para wanita. Kejadian ini dapat
mempengaruhi perubahan perilaku wanita menopause (Siswono, 2008). Ada
pandangan dan anggapan yang salah mengenai menopause, terhentinya haid, atau
masa senja. dengan saat terhentinya haid, sebagian orang beranggapan bahwa
berhenti pula proses kehidupan wanita dan arti istri bagi keluarga, khususnya
bagi suami (Susanti, 2014). Menopause merupakan suatu istilah yang sudah tidak
asing lagi bagi masyarakat, berasal dari bahasa yunani yang berarti berhenti
haid (apause in the menses)
(Lannywati, 2009).
Menopause
terjadi pada perempuan yang memasuki usia menjelang 50 tahun. Melalui usia
tersebut bagian universal dan irreversibel dari keseluruhan proses penuaan yang
melibatkan sistem reproduksi dimana siklus haid setiap bulannya mulai terganggu
dan akhirnya menghilang sama sekali. Terganggunya atau sampai hilangnya proses
haid pada wanita tersebut disebabkan penurunan dan hilangnya hormon estrogen,
hal ini merupakan masalah yang normal, yang sadar atau tidak akan dilalui oleh
perempuan dalam kehidupannya (Nurpatminingsih, 2016).
Setiap wanita dalam menyikapi
dirinya yang kan memasuki masa menopause akan berbeda anatara wanita satu dengan
lainya, beberapa wanita menyambutnya dengan biasa. Mereka menganggap kondisi
ini biasa, tetapi ada pula yang menganggap ini kejadian yang tidak wajar.
Wanita yang menganggap masalah ini sudah biasa, mereka telah dapat menyiapkan
psikisnya sejak awal, Seorang wanita
pramenopause akan mengalami ketidakstabilan emosi seiring dengan
perubahan pada tubuh akibat berakhirnya masa menstruasi pada dirinya. Ketidak stabilan
emosi dapat mengubah perilaku seseorang, dimana pada wanita pramenopause sering
mengeluh menstruasi tidak lancar, cemas, sering marah, mudah lelah, sulit tidur
dan lain-lain (Manuaba, 2010).
Menurut Baziad (2007,
dalam Konita, 2011, dalam Rustami, 2013) tahun 2025 jumlah wanita menopause di
dunia diperkirakan sebesar 1,2 milyar dengan usia 45-65 tahun. Jumlah penduduk
Indonesia tahun 2010 mencapai 118.010.413 juta (51,02%) orang perempuan.
Menurut kelompok umur, jumlah penduduk usia 40-45 tahun berjumlah 8.202.140
juta (23,04%) orang perempuan. Sedangkan jumlah wanita yang akan memasuki masa menopause berjumlah 16.751.820 (12,22 %)
juta orang perempuan (Estiana, Duhana, 2015). hasil sensus tahun 2010 penduduk
jumlah wanita menopause di Propinsi Jawa Timur mencapai 3.370.776 jiwa atau 6%
dari jumlah populasi, (Rohmah, 2010). Hasil
studi pendahuluan yang dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember
tanggal 25 April 2017 diketahui 5 dari 7 wanita mengatakan mereka mudah marah,
jantung terasa berdebar-debar serta mudah lelah dalam aktifitas sehari-hari. Perubahan
yang terjadi dalam tubuh wanita, baik perubahan hormonal dan sebagainya tak
jarang menjadikan wanita yang memasuki masa menopause menjadi depresi. Tidak
sekedar perubahan suasana hati atau emosional yang berlangsung drastis, tetapi
si wanita juga merasa tertekan, terpuruk, dan merasa hidupnya sudah tidak
berguna lagi (Andira, 2010).
Perubahan
dari haid menjadi tidak haid lagi, dapat mempengaruhi organ wanita pada
umumnya. Tidak heran apabila kemudian muncul keluhan fisik, baik yang
berhubungan dengan organ reproduksi maupun organ lainnya. Perubahan ini
seringkali mempengaruhi keadaan psikis seorang wanita. Keluhan pskis setiap
wanita sifatnya induvidual yang dipengaruhi oleh sosial budaya , lingkungan
maupun sosial ekonomi (Haryono, 2016).
Mungkin
masih ada gejala-gajala fisik maupun psikologis lain yang menyertai menopause.
Gejala-gejala tersebut diatas sangat perlu dipahami supaya tidak terjadi
kesalahpahaman dalam memperlakuakan para lansia. Dengan memahami gejala
tersebut diharapkan mengerti pada yang sedang terjadi dalam diri mereka. Selain
itu pihak keluarga pun diharapkan dapat merespon secara cepat sehingga tidak
membuat lansia di kucilkan atau di sia-siakan. Mari kita bantu para lansia kita
dengan memahami berbagai gejala fisik maupun psikologis sehingga tahu bagaimana
cara terbaik untuk membantu mereka (Haryono, 2016).
Penelitian
yang dilakukan oleh Prabandani (2009) Hasil penelitian diperoleh kategori
dukungan suami sebagian besar tinggi, 28 orang(90,32%). Pada tingkat kecemasan
ibu menghadapi menopause sebagian besar rendah terdapat 26 orang responden
(83,87%). Hasil analisis nilai rho sebesar -0,779 dan p =0,000 dengan tingkat
kemaknaan 95% atau alpha = 0,05. Artinya ada hubungan yang signifikan
antara dukungan suami dengan tingkat kecemasan ibu menghadapi menopause.
Penulis : Rizki
0 Response to "Pengertian Menopause Pada Wanita (sebab akibat terjadinya, pengertian, dan proses terjadinya Menopause)"
Posting Komentar