Teori Semantik (jenis semantik, aspek makna, dan macam makna)
Pengertian Semantik
Semantik berasal dari bahasa Yunani semantikos, artinya studi tentang makna.
Lehrer dalam Pateda (2010:6) mengatakan bahwa semantik adalah studi tentang
makna. Semantik berfokus pada hubungan antara penanda seperti kata, frase,
tanda dan simbol. Dalam pengertian umum semantik adalah disiplin ilmu yang
menelaah makna satuan lingual, baik makna leksikal maupun makna gramatikal.
Makna leksikal adalah makna unit semantik yang terkecil yang disebut leksem,
sedangkan makna gramatikal adalah makna yang terbentuk dari penggabungan
satuan-satuan kebahasaan. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa semantik adalah ilmu yang mengkaji tentang makna yang
terkandung di dalam kata atau kelompok kata.
Semantik adalah subdisplin
linguistik yang membicarakan makna (Pateda, 2010:7). Objek kajiannya adalah
makna. Makna yang menjadi objek semantik dapat dikaji dari banyak segi terutama
teori atau aliran yang berada dalam linguistik (Pateda, 2010:65).
Teori yang
mendasari dan dalam lingkungan mana semantik dibahas membawa kita ke pengenalan
tentang jenis-jenis semantik, sebagai berikut.
11. Semantik
behavioris adalah kajian semantik yang mengkaji proses pemahaman makna melalui
pengalaman dan datanya ada.
22. Semantik
deskriptif adalah kajian semantik yang khusus memperhatikan makna yang sekarang
berlaku. Makna kata ketika kata saat pertama kali muncul, tidak diperhatikan.
33. Semantik
generatif adalahkajian semantik yang menelaah tata bahasa struktur dalam yang
berupa struktur semantik dan struktur luar yang merupakan perwujudan ujaran.
Kedua struktur ini dihubungkan dengan suatu proses yang disebut transfomasi.
44. Semantik
gramatikal adalah kajian semantik yang khusus mengkaji makna yang terdapat
dalam satuan kalimat.
56. Semantik
historis adalah kajian semantik yang mengkaji sistem makna dalam rangkaian
waktu.
67. Semantik
leksikal adalah kajian semantik yang lebih memusatkan pada pembahasan sistem
makna yang terdapat dalam kata.
78. Semantik
logika adalah cabang logika modern yang berkaitan dengan konsep-konsep dan
notasi simbolik dalam analisis bahasa.
89. Semantik
struktural adalah kajian semantikyang membahasa struktur bahasa. Struktur
bahasa terdiri atas unsur yang berupa fonem, morfem, kata, frasa, klausa,
kalimat, dan wacana yang membaginya menjadi kajian fonologi, morfologi,
sintaksis, dan wacana (Pateda, 2010:66–76 ).
Aspek makna menurut Palmer (dalam
Djajasudarma, 1999:2) dapat dipertimbangkan dari fungsi dan dibedakan sebagai
berikut.
a.
Sense (Pengertian)
Aspek makna pengertian dapat dicapai
apabila antara pembicara atau penulis dan lawan bicara atau pembaca berbahasa
sama. Makna pengertian disebut juga tema, yang melibatkan ide atau pesan yang
dimaksud.
b.
Feeling (Perasaan).
Aspek makna perasaan berhubungan
dengan sikap pembicara atau penulis. Pernyataan situasi yang berhubungan dengan
aspek makna perasaan tersebut digunakan kata-kata yang sesuai dengan
situasinya.
c.
Tone (Nada)
Aspek makna nada adalah sikap
pembicara terhadap lawan bicara atau dikatakan pula sikap penulis terhadap
pembaca. Aspek makna nada berhubungan dengan aspek makna perasaan, bila kita
jengkel maka sikap kita akan berlainan dengan perasaan bergembira terhadap
lawan bicara. Bila kita jengkel akan memilih aspek makna nada meninggi,
berlainan dengan aspek makna yang digunakan bila kita memerlukan sesuatu, maka
akan beriba-iba dengan nada merata atau merendah.
d.
Intension (Tujuan)
Aspek makna tujuan adalah tujuan
atau maksud, baik disadari maupun tidak, akibat usaha dari peningkatan. Apa
yang diungkapkan di dalam makna aspek tujuan memiliki tujuan tertentu, misalnya
dengan mengatakan “Penipu kau!” tujuannya supaya lawan bicara mengubah tindakan
yang tidak diinginkan tersebut. Aspek makna tujuan melibatkan klasifikasi
pernyataan yang bersifat:(1) deklaratif, (2) persuasif, (3) imperatif, (4)
naratif, (5) politis, (6) paedagogis (pendidikan). Keenam sifat pernyataan
tersebut dapat melibatkan fungsi bahasa di dalam komunikasi.
Makna kata adalah pengaruh satuan bahasa dalam
pemakaian, hubungan bahasa dengan alam di luar bahasa, ujaran dengan semua yang
ditunjukkannya (Zainuddin, 1991:83). Macam-macam makna terdiri atas makna
leksikal, makna struktural, makna konotatif, dan makna denotatif.
Uraian tentang macam-macam makna
sebagai berikut.
1. Makna Leksikal.
Makna leksikal adalah makna unsur bahasa sebagai
lambang benda, peristiwa dan lain-lainnya(Zainuddin, 1991:83). Makna leksikal
memiliki unsur-unsur bahasa secara tersendiri, lepas dari konteks
(Djajasudarma, 1999:13). Contohnya sebagai berikut.
a.
pensil, artinya alat tulis berupa kayu kecil bulat berisi arang keras
b.
kertas, artinya barang lembaran dibuat dari bubur rumput, jerami, kayu,
dan sebagainya
yang biasa ditulis atau untuk pembungkus.
c.
bolpoin artinya pena yang bermata bulat atau umpul yang dilengkapi dengan tintakental.
d.
buku, artinya lembar kertas yang berjilid,
berisi tulisan atau kosong.
e.
kursi, artinya tempat duduk yang berkaki dan bersandaran.
2. Makna Struktural
(Gramatikal).
Makna gramatikal adalah makna yang dihasilkan
setelah adanya hubungan unsur-unsur bahasa dalam suatu bentuk yang lebih besar
(Zainauddin, 1991:84). Menurut Djajasudarma (1999:13) makna gramatikal adalah
makna yang menyangkut hubungan intrabahasa, atau makna yang muncul sebagai
akibat berfungsinya sebuah kata di dalam kalimat. Makna merupakan pertautan
yang ada antara satuan bahasa, dapat dihubungkan dengan makna gramatikal,
sedangkan arti adalah pengertian satuan kata sebagai unsur yang dihubungkan
(Djajasudarma, 1999:13). Contohnya sebagai berikut.
a. Mobil
mainan adik.
Pada kelompok kata mobil mainan mengandung
kata milik.
b. Kakak belajar.
Pada
kata belajar mengandung makna melakukan.
c. Tarno menulis
Pada
kata Tarno bermakna
yang melakukan perbuatan,
sedangkan pada
kata menulis bermakna gramatikal melakukan.
3. Makna Konotatif.
Makna konotatif adalah makna kata atau sekelompok
kata yang didasarkan atas perasaan atau pikiran yang ditimbulkan oleh pembicara
atau penulis kepada pendengar atau pembaca (Zainauddin, 1991:84). Sifat makna
konotatif sangat subjektif karena makna yang dikandung dalam kata atau kelompok
kata bersifat tambahan. Contoh makna konotatif sebagai berikut.
a. Wanita itu manis.
Kata
manis pada kalimat di atas bermakna konotatif elok.
b. Dia adalah bunga desa.
Frase bunga desa pada kalimat di atas bermakna konotatif gadis yang tercantik.
c. Jam
tanganmu manis.
Kata
manis pada kalimat di atas bermakna konotatif mungil bentuknya.
4. Makna denotatif.
Makna denotatif (denotasi) adalah makna kata atau
kelompok kata yang didasarkan atas pertunjukan yang lugas pada sesuatu di luar
bahasa atau yang didasarkan atau konvensi tertentu (Zainauddin, 1991:85). Sifat
makna denotatif adalah objektif karena makna yang dikandung dalam kata atau
kelompok kata sifatnya pasti atau sudah tentu. Contoh makna denotatif sebagai
berikut.
a. daun,
artinya bagian tanaman yang tumbuh berhelai-helai pada ranting sebagai alat bernapas dan mengolah zat makanan.
b. bulan,
artinya benda langit yang mengitari bumi, tampak terang pada malam hari,
c. mawar,
artinya nama bunga.
Penulis : Nur Holis
Kunjungi Juga
0 Response to "Teori Semantik (jenis semantik, aspek makna, dan macam makna)"
Posting Komentar